Scroll ke Atas
Berita UtamaMegapolitan

Gaungkan Restorasi Ekosistem, Science Film Festival 2023 Resmi Dibuka

175
×

Gaungkan Restorasi Ekosistem, Science Film Festival 2023 Resmi Dibuka

Sebarkan artikel ini

EMSATUNEWS.CO.ID, JAKARTA – Universitas Paramadina kembali menjadi partner acara Science Film Festival (SFF) yang diinisiasi oleh Goethe Institut. Acara pembukaan dilakukan pada hari Sabtu (21/10/2023) di Plaza Insan Berprestasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Jakarta.

Program ini kembali hadir di Indonesia memasuki tahun keempat belas, menjangkau siswa-siswi SD sampai SMA di 10 kabupaten/kota secara hybrid mulai 21 Oktober hingga 30 November 2023.

Tahun ini, festival ini mengusung tema “Agenda Dekade Restorasi Ekosistem dari PBB”. Para siswa-siswi akan mengeksplorasi pentingnya perlindungan dan pemulihan ekosistem melalui pemutaran film-film internasional yang disertai berbagai eksperimen sains yang menyenangkan.

Baca Juga :  Ribuan Masyarakat Akan Hadiri Munajat Bela Palestina di Masjid Al Markaz Al Islami Makassar Besok! Jangan Sampai Ketinggalan

Film-film yang berasal dari 12 negara yang sudah dikurasi dijadwalkan diputar bergantian secara luring di sekolah-sekolah di jabodetabek, Blitar, Surabaya, Belitung Timur, dan Medan dan dirangkai dengan eksperimen sains. Sementara itu di kota lainnya pemutaran film dan eksperimen sains dilakukan secara daring melalui platform Zoom.

SFF kali ini menjadi mitra pendukung resmi agenda Dekade Restorasi Ekosistem dari PBB.

Dr. Stefan Dreyer, Direktur Goethe-Institut wilayah Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru menyatakan bahwa SFF berkomitmen menyoroti pentingnya petimbangan ekosistem dalam pengelolaan lahan, air dan sumber daya hayati secara terpadu. Tak hanya itu, komitmen ini juga menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk meningkatkan upaya mengatasi penurunan, degradasi lahan, erosi dan kekeringan, kehilangan keanekaragaman hayati dan kelangkaan air.

Baca Juga :  KTT AIS Forum Telah Berakhir, Namun Tidak Untuk Pengamanannya

“Hal ini dipandang sebagai tantangan lingkungan, ekonomi dan sosial dalam pembangunan global berkelanjutan. Dengan menghadirkan film dari berbagai belahan dunia dengan topik-topik ilmiah untuk penonton muda, kami berharap dapat menumbuhkan kreativitas serta semangat pemuda mengeksplorasi dan mencintai sains,” katanya.