Scroll ke Atas
Berita UtamaPendidikan

Mengulik Potensi Desa, Desa Citrosono menjadi Subjek Branding

168
×

Mengulik Potensi Desa, Desa Citrosono menjadi Subjek Branding

Sebarkan artikel ini
Telagasari dengan airnya yang jernih berwarna kebiruan dan menyegarkan dapat menjadi objek wisata. Sekitarnya juga dikelilingi oleh hamparan sawah yang luas.

MAGELANG, EMSATUNEWS.CO.ID – Sebuah desa di Kabupaten Magelang yang dikelilingi lereng gunung  seperti gunung Merbabu, Gunung Andong, dan Telomoyo membuat Desa Citrosono, Kec. Grabag, Kab.Magelang ini memiliki banyak sekali potensi. Banyaknya potensi desa yang masih kurang terekspos mendorong Mahasiswa KKN Tim 2 Universitas Diponegoro untuk mengulik hal tersebut lebih lanjut. Dalam rangka membantu pemerintah desa setempat, Mahasiswa KKN Tim 2 Universitas Diponegoro menetapkan program “Desa Wisata Unggulan: Membangun Identitas dan Daya Tarik Lokal” sebagai bentuk promosi rencana desa wisata ini.

Pada tanggal 29 Juli 2024 telah ditetapkan beberapa potensi Desa Citrosono oleh Sekretaris Desa dan perangkat desa yang dikenal dengan nama Pahluwi, yang terdiri dari berbagai sektor antara lain pertanian, perkebunan, mata air, fasilitas desa setempat, hingga UMKM. Desa Citrosono sebagai desa wisata ini akan didominasi oleh sektor pertanian dan perkebunan, melihat mata pencaharian utama warga setempat adalah sebagai petani. Bukan hanya petani padi atau cabai, melainkan juga bunga sedap malam dan kopi robusta yang menjadi salah satu ikon di Desa Citrosono.

Rodin, Petani Kopi Robusta, menyatakan bahwa melihat lokasi Desa Citrosono ini memiliki potensi yang baik dan cocok untuk ditanami kopi, terutama kopi robusta. Kopi Robusta merupakan jenis kopi yang dapat tumbuh dan berproduksi baik di daerah dataran tinggi terutama pada ketinggian 100-2.000 mdpl.

Baca Juga :  Bupati Berharap Kampung Pancasila Meluas

Ketersediaan air bersih yang seringkali terjadi masalah, tidak dialami oleh Desa Citrosono. Oleh karena, letaknya strategis di daerah kaki pegunungan atau tekuk lereng serta pada lereng bukit atau lereng pegunungan bagian bawah, sehingga ketersediaan air justru melimpah. Terdapat sumber mata air yakni mata air Tuk Gedad yang berada di desa tersebut dan saat ini telah dimanfaatkan sebagai sumber air baku PDAM Kabupaten Magelang.

Selain itu, keindahan yang tersembunyi di Desa Citrosono dapat menambahkan nilai estetika desa. Telagasari dengan airnya yang jernih berwarna kebiruan dan menyegarkan dapat menjadi objek wisata. Sekitarnya juga dikelilingi oleh hamparan sawah yang luas dan pepohonan yang memanjakan mata.

Kaya dengan kebudayaan dan kehidupan sosialnya yang sangat beragam, Desa Citrosono memiliki UMKM batik tulis sendiri yang difasilitasi oleh pemerintah desa. Batik tulis produksi rumahan ini sudah sampai ke masyarakat dengan mengikuti beberapa event pameran. Bukan hanya batik tulis, melainkan juga batik cap yang diproduksi oleh masyarakat Desa Citrosono kini juga makin melejit. Ibu Sumiyati, salah satu tokoh dibalik berdirinya produksi batik tulis rumahan Desa Citrosono menyatakan bahwa membuat batik sudah menjadi kegemarannya sejak 10 tahun yang lalu, bahkan masih terus memproduksi sampai saat ini.

Baca Juga :  Mahasiswa KKN UNDIP Bantu Optimalisasi dan Modernisasi UMKM Keripik Singkong Desa Ngrombo

Tidak hanya beberapa potensi tersebut di atas, tetapi juga beberapa UMKM seperti kerajinan centong, anyaman plastik, industri triplek rumahan, industri roti, hingga onde-onde ketawa menjadi keunggulan dan bentuk usaha bisnis masyarakat Desa Citrosono yang belum banyak diketahui.

Program berikutnya, mahasiswa KKN Tim 2 Universitas Diponegoro membuat beberapa konten dalam bentuk video yang diunggah di beberapa platform seperti YouTube, Instagram, dan website desa. Harapannya program kerja ini dapat membantu mengenalkan dan menarik banyak audiens sehingga dapat meningkatkan eksistensi desa di berbagai platform media sosial lainnya guna menunjang keberhasilan menjadi desa wisata era digitalisasi di Desa Citrosono dan masyarakat luas lebih tau tentang kekayaan alam yang dimiliki Desa Citrosono.

“Selain itu juga, melalui media sosial yang kami buat dapat menjadi wadah kreatif bagi pemuda pemudi Citrosono untuk berkontribusi secara aktif dan berkala sehingga dapat melanjutkan kegiatan ini secara mandiri,”*

Penulis: KKN TIM 2 Universitas Diponegoro 2023/2024