Emsatunews.co.id, Pemalang – Di tengah hamparan sawah dan perbukitan hijau di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, tersembunyi sebuah potensi ekonomi yang belum tergali secara maksimal: gunung sampah. Bukan gunung emas dalam arti harfiah, melainkan tumpukan sampah yang, jika dikelola dengan tepat, dapat menghasilkan nilai ekonomi yang signifikan. Sayangnya, potensi “Gunung Emas” ini masih belum dioptimalkan oleh masyarakat setempat.
Tumpukan sampah yang yang tercecer di hampir setiap TPS tersebut bahkan di TPA Pegongsoran, mencerminkan permasalahan pengelolaan sampah yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Sampah organik dan anorganik bercampur aduk, menimbulkan pemandangan yang tidak sedap dan berpotensi mencemari lingkungan. Namun, di balik permasalahan ini, tersimpan peluang besar untuk membangun sistem ekonomi sirkulasinya yang berkelanjutan,” Peluang Tercipta Ketika Ada Masalah Terjadi,”
Berbagai jenis sampah, mulai dari plastik, kertas, kaca, hingga sampah organik, memiliki nilai ekonomis yang bisa dimaksimalkan. Plastik daur ulang dapat diolah menjadi berbagai produk, kertas bekas dapat dijadikan bahan baku kertas baru, dan sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai kompos atau biogas. Potensi ini, jika dikelola dengan baik, dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan mengurangi dampak negatif lingkungan.
Salah satu kendala utama dalam mengoptimalkan potensi ekonomi dari sampah di Kabupaten Pemalang adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah. Kebiasaan membuang sampah sembarangan masih sering terjadi, sehingga sampah sulit dipisahkan dan diolah secara efektif. Selain itu, kurangnya infrastruktur dan teknologi pengolahan sampah juga menjadi faktor penghambat.
Pemerintah Kabupaten Pemalang perlu mengambil peran aktif dalam mengatasi permasalahan ini. Langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain adalah meningkatkan kesadaran masyarakat melalui kampanye dan edukasi, membangun infrastruktur pengolahan sampah yang memadai, dan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat dalam mengelola sampah.
Kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta juga sangat penting dalam mengoptimalkan potensi ekonomi dari sampah. Sektor swasta dapat berperan dalam menyediakan teknologi dan investasi untuk pengolahan sampah, sementara masyarakat dapat berperan aktif dalam memilah dan mengelola sampah.
Dengan pengelolaan yang tepat, “Gunung Emas” sampah di Kabupaten Pemalang dapat menjadi sumber pendapatan yang berkelanjutan, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ini bukan hanya tentang kebersihan lingkungan, tetapi juga tentang membangun ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Harta karun terpendam ini menunggu untuk digali dan dimanfaatkan demi kemajuan Pemalang.
Oleh: Apt. Muhammad Akmal, S.Farm
Anggota DPRD Kabupaten Pemalang F – PKS