Emsatunews.co.id, Pemalang – Renungan hari ke 10 Ramadhan, masa -masa sulit menuntut pelaku usaha untuk kreatif, tangguh, dan efisien. Pelaku UMKM di Kabupaten Pemalang bisa mengambil inspirasi dari strategi bertahan dalam Perang Khandaq serta kisah kebangkitan bisnis Blue Bird. Berikut ini poin-poin praktis yang bisa langsung diterapkan untuk membantu UMKM bertahan dan bangkit di tengah tantangan.
Pelajaran Strategi Bertahan dari Perang Khandaq
Perang Khandaq (Perang Parit) adalah kisah ketika umat Muslim di Madinah berhasil bertahan dari kepungan musuh yang jauh lebih besar dengan strategi inovatif. Dari peristiwa ini, ada beberapa pelajaran kunci yang bisa diaplikasikan dalam bisnis:
• Berani Mencoba Strategi Inovatif: Nabi Muhammad SAW menerima ide menggali parit dari Salman Al-Farisi, padahal taktik itu asing bagi orang Arab waktu itu . Hasilnya, parit mampu menahan musuh selama sebulan penuh hingga mereka mundur. Pelaku UMKM juga perlu terbuka terhadap ide baru dan kreatif dalam menghadapi masalah bisnis. Jangan ragu mengadopsi cara baru yang belum pernah dicoba asal bermanfaat.
• Kerja Sama dan Gotong Royong: Semua sahabat bekerja sama bahu-membahu menggali parit mengelilingi Madinah sebelum musuh datang . Ini menunjukkan pentingnya tim yang solid dan dukungan dari orang-orang sekitar. Bagi UMKM, ajak keluarga, teman, atau komunitas untuk bersama-sama mencari solusi dan membantu operasional usaha saat situasi sedang berat. Kolaborasi juga bisa dilakukan dengan pihak lain untuk saling menguatkan.
• Pantang Menyerah dan Siap Berkorban: Dalam kondisi terkepung dan kekurangan, semangat para pejuang tetap tinggi. Nabi sendiri memberi teladan menahan lapar hingga mengikat batu di perut demi terus bekerja menggali parit . Bagi pelaku usaha, ini mengajarkan ketangguhan mental dan kesiapan berkorban ketika menghadapi masa sulit. Misalnya, Anda mungkin perlu mengurangi kenyamanan pribadi atau menunda gaji owner demi memastikan operasional bisnis tetap berjalan. Semangat pantang menyerah inilah yang akan mengantarkan usaha melewati masa krisis.
• Fokus pada Prioritas Utama: Strategi Khandaq menunjukkan pentingnya mengamankan hal terpenting terlebih dahulu. Kaum Muslimin menutup celah terbesar (gerbang utama kota) dengan parit, sementara sisi lain dijaga melalui perjanjian dengan sekutu . Bagi bisnis, identifikasi bidang yang paling berisiko atau merugi dan segera ambil tindakan. Jika ada lini usaha yang membebani, pertimbangkan untuk mengurangi skala atau menghentikannya agar tidak menggerogoti bisnis inti . Alihkan fokus dan sumber daya ke bagian usaha yang paling potensial menyelamatkan bisnis Anda.
Belajar dari Blue Bird: Bangkit dari Tantangan Bisnis
Blue Bird beradaptasi di tengah gempuran transportasi online dengan inovasi dan strategi jitu. PT Blue Bird Tbk, perusahaan taksi terbesar di Indonesia, pernah mengalami tekanan hebat saat munculnya transportasi online (ojek/taksi daring) dan saat pandemi COVID-19. Namun Blue Bird mampu bangkit dari keterpurukan. Apa saja strateginya, dan bagaimana UMKM bisa menirunya?
• Adaptasi dan Inovasi Teknologi: Blue Bird tidak alergi dengan perubahan teknologi. Mereka mengembangkan aplikasi MyBlueBird sendiri dan mengadopsi sistem pembayaran non-tunai (cashless) untuk memudahkan pelanggan . Langkah ini dilakukan agar layanan taksi Blue Bird bisa diakses lewat smartphone layaknya taksi online. Bahkan, Blue Bird berani berinovasi dengan menerapkan teknologi baru sesuai tren pasar. UMKM Pemalang pun sebaiknya mulai go-digital: gunakan media sosial, marketplace, atau aplikasi mobile untuk memasarkan produk dan melayani pelanggan secara online.
• Kerja Sama Strategis: Alih-alih bersaing mati-matian, Blue Bird memilih berkolaborasi dengan Gojek sejak 2017. Melalui layanan Go-Blue Bird, armada Blue Bird bisa dipesan lewat aplikasi Gojek . Kolaborasi ini memperluas jangkauan pasar Blue Bird dan mengurangi tekanan persaingan. Pelajaran bagi UMKM: jangan ragu menjalin kemitraan yang saling menguntungkan, bahkan dengan “kompetitor”. Misalnya, Anda bisa bekerja sama dengan usaha sejenis untuk pengadaan bahan baku bersama (agar lebih murah) atau berbagi kanal pemasaran.
• Diversifikasi Layanan dan Pasar: Blue Bird tidak terpaku pada bisnis intinya saja. Mereka memperluas segmen pasar menengah-atas dengan layanan sewa limousine dan charter bus . Saat pandemi, Blue Bird juga meluncurkan layanan logistik (delivery) bernama BirdKirim untuk mengisi turunnya pendapatan penumpang . Hasilnya, Blue Bird punya beberapa sumber pendapatan alternatif. UMKM bisa meniru dengan diversifikasi produk atau layanan. Contohnya, restoran kecil mulai menjual frozen food atau catering, toko retail merambah jualan online, atau produsen kerajinan menawarkan kelas online. Jika satu lini terdampak, masih ada sumber lain yang membantu cash flow.
• Efisiensi Operasional: Untuk bertahan, Blue Bird berupaya menekan biaya dan meningkatkan efisiensi. Salah satu contohnya, Blue Bird menguji coba penggunaan mobil listrik untuk armadanya. Taksi listrik ini diharapkan mengurangi biaya perawatan dan bahan bakar sehingga operasional lebih efisien ke depan . Langkah efisiensi lain adalah memaksimalkan aset yang ada dan memperbaiki proses layanan supaya lebih cepat dan hemat biaya. UMKM dapat menerapkan prinsip serupa dengan cara meningkatkan produktivitas, mengurangi pemborosan, dan memakai teknologi yang mendukung efisiensi (misal: aplikasi pencatatan stok gratis, otomasi sederhana, dll).
• Fokus pada Kesehatan Keuangan: Salah satu kunci Blue Bird mampu bertahan adalah kondisi keuangan yang relatif sehat sebelum krisis. Rasio kas Blue Bird sangat tinggi (116,99%) dan utangnya rendah (42,68%), sehingga perusahaan tetap going concern meski terpukul penurunan pendapatan . Ini mengingatkan UMKM untuk menjaga kesehatan finansial usaha. Prinsipnya: kurangi utang berlebih dan perbanyak cadangan kas. Dengan keuangan yang lean namun kuat, bisnis Anda punya “nafas” lebih panjang saat harus melewati masa sulit.
Tips Hidup Hemat dan Efisien untuk Kelangsungan Bisnis
Selain strategi bisnis, gaya hidup hemat dan pengelolaan usaha yang efisien adalah kunci agar UMKM bisa bertahan. Berikut tips praktis yang bisa langsung Anda terapkan:
• Pangkas Biaya Operasional Tidak Perlu: Tinjau semua pengeluaran usaha. Hilangkan yang tidak penting. Contohnya, tidak perlu memaksakan sewa tempat mahal untuk usaha; manfaatkan rumah sendiri atau jalankan bisnis secara online jika memungkinkan . Dengan berjualan online, Anda bisa menghemat biaya sewa, listrik, pajak, dan utilitas lainnya.
• Manfaatkan Bantuan Orang Terdekat: Untuk mengurangi biaya tenaga kerja, libatkan keluarga atau teman dekat dalam operasional bisnis Anda. Banyak usaha kecil yang dibangun bersama pasangan atau saudara. Ini cara efisien mengurangi beban gaji karyawan . Pastikan ada kesepakatan tugas yang jelas, dan perlakukan mereka profesional walaupun masih kerabat.
• Promosi Murah Meriah: Maksimalkan media sosial dan platform online untuk promosi. Promosi di media konvensional (seperti pasang iklan besar) biayanya mahal, tapi lewat Instagram, Facebook, WhatsApp, atau marketplace bisa nyaris gratis – cukup modal kuota internet . Rajinlah memposting produk, testimoni pelanggan, atau promo menarik di online. Strategi digital marketing seperti ini sudah terbukti ampuh dan hemat bagi banyak pengusaha.
• Hemat Bahan Baku dan Stok: Cari pemasok yang menawarkan harga paling ekonomis dengan kualitas layak. Jangan gengsi untuk meminta diskon atau negosiasi harga kepada supplier  – pemotongan biaya sekecil apapun akan membantu keuntungan UMKM. Selain itu, beli bahan baku secukupnya sesuai kebutuhan untuk menghindari uang mengendap di stok berlebih. Putar persediaan dengan cermat agar tidak banyak terbuang sia-sia.
• Awasi Arus Kas dan Kewajiban: Disiplin mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran bisnis. Buat anggaran bulanan dan evaluasi secara rutin. Bayar tagihan tepat waktu agar tidak menumpuk dan mengganggu cash flow . Pisahkan keuangan pribadi dan usaha; gaji diri Anda sewajarnya dan jangan campur aduk uang modal dengan kebutuhan rumah tangga. Dengan pengelolaan keuangan yang tertib, Anda bisa mengetahui kondisi bisnis lebih dini dan melakukan penyesuaian sebelum terjadi masalah besar.
• Siapkan Dana Darurat: Usahakan menyisihkan sebagian keuntungan saat masa normal untuk tabungan cadangan bisnis. Dana darurat ini ibarat parit pelindung ketika pendapatan turun drastis. Contoh nyata, Blue Bird mampu bertahan di masa krisis karena memiliki cadangan kas yang kuat sebagai buffer . Bagi UMKM, dana darurat 3-6 bulan dari pengeluaran operasional akan sangat membantu sebagai jaring pengaman di masa sulit. Jika belum punya, mulai sisihkan sedikit demi sedikit dari sekarang.
• Hidup Sederhana dan Efisien: Terapkan pola hidup hemat dalam keseharian. Bedakan antara kebutuhan dan keinginan. Kurangi biaya-biaya pribadi yang tidak mendesak, terutama jika pendapatan usaha sedang menurun. Ingatlah Jabir bin Abdullah yang menyaksikan Rasulullah SAW menahan lapar dengan mengikat batu di perutnya demi fokus berjuang . Anda pun mungkin perlu menahan keinginan berbelanja konsumtif demi memastikan uang tetap cukup untuk modal usaha. Intinya, kendalikan pengeluaran di segala lini agar bisnis Anda punya peluang lebih besar untuk bertahan.
Kesimpulan
Menghadapi masa sulit memang tidak mudah, namun UMKM Pemalang bisa tetap bertahan dengan strategi yang tepat dan hidup hemat. Inovasi ala Perang Khandaq mengajarkan kita pentingnya kreativitas, kerjasama, dan daya juang. Kisah Blue Bird membuktikan bahwa adaptasi, diversifikasi, efisiensi, dan keuangan yang sehat dapat membawa bisnis bangkit kembali dari keterpurukan. Terapkan poin-poin praktis di atas secara konsisten. Tetap semangat, selalu belajar, dan yakinlah bahwa dengan kerja keras dan strategi jitu, usaha Anda akan mampu melewati masa-masa sulit dan bangkit lebih kuat. Semoga bermanfaat dan sukses untuk kita semua!
Sumber: Pelajaran sejarah Perang Khandaq; pengalaman bisnis PT Blue Bird Tbk; dan berbagai tips manajemen UMKM    
Penulis: H. Isro Abdilah.