Emsatunews.co.id, Semarang – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan fasilitas pelayanan ibadah haji dengan mematangkan rencana revitalisasi Asrama Haji Donohudan di Boyolali. Langkah strategis ini diwujudkan melalui penyusunan masterplan dan perencanaan anggaran yang dalam rapat koordinasi terakhir dipatok senilai Rp 179 miliar.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, usai memimpin Rapat Koordinasi Revitalisasi Asrama Haji Donohudan di ruang kerjanya pada Rabu (7/4/2025), menyampaikan bahwa persiapan dokumen revitalisasi tengah dikebut pada tahun ini, dengan target pelaksanaan fisik dimulai pada tahun mendatang.
“Pelaksanaan revitalisasi akan dilaksanakan mulai tahun depan, namun kesiapan dokumen sudah dipersiapkan tahun ini,” tegas Wagub.
Lebih lanjut, Wagub mengungkapkan bahwa usulan penting dari Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi terkait pendirian Rumah Sakit atau Klinik Pratama di kompleks Asrama Haji Donohudan menjadi perhatian utama. Langkah ini dianggap krusial sebagai antisipasi kondisi kesehatan jemaah yang terkadang mendadak menurun dan memerlukan penanganan medis segera.
“Alhamdulillah tadi disampaikan supaya ada rumah sakit atau klinik pratama sehingga ada antisipasi untuk menjaga kesehatan jamaah,” jelasnya.
Wagub Taj Yasin menekankan bahwa revitalisasi ini sangat diperlukan mengingat usia bangunan Asrama Haji Donohudan yang telah cukup lama, diresmikan pada tahun 1997. Pembenahan menyeluruh diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan keamanan para calon jemaah haji.
Pada tahap awal revitalisasi, yang direncanakan mulai tahun depan dengan alokasi anggaran sebesar Rp 27 miliar, prioritas akan diberikan pada perbaikan Gedung Jeddah dan ruang makan. Sementara itu, keseluruhan proses revitalisasi akan disesuaikan dengan kemampuan fiskal daerah serta jadwal musim haji setiap tahunnya.
Wagub mencontohkan adanya potensi dua musim haji dalam satu tahun anggaran, seperti yang diperkirakan terjadi pada tahun 2027 dan 2028. Kondisi ini mengharuskan adanya fleksibilitas dalam pelaksanaan pembangunan, di mana pekerjaan akan dihentikan sementara saat asrama digunakan untuk menampung jemaah haji.
“Nanti akan kita lihat dan menyesuaikan dengan jadwal musim haji tahunan. Kalau ada pemberangkatan kita harus berhenti (pembangunannya-red),” kata Wagub.
Dalam rapat koordinasi yang dihadiri oleh berbagai stakeholder, termasuk pengelola asrama, Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Tengah, serta tim konsultan, terungkap sejumlah rencana perbaikan sarana dan prasarana. Salah satu poin penting adalah penyesuaian kapasitas kamar, yang semula dapat menampung sepuluh tempat tidur, akan diubah menjadi empat tempat tidur per kamar demi kenyamanan yang lebih baik.
Selain itu, kompleks Asrama Haji Donohudan juga akan mengalami perubahan signifikan pada tampilan fisiknya, dengan desain yang lebih segar dan modern. Langkah revitalisasi ini diharapkan dapat memberikan wajah baru yang representatif bagi embarkasi haji Jawa Tengah.**( Joko Longkeyang )