Kemudian kandang juga memudahkan dalam pemeliharaan, pemberian pakan, mudah untuk pembuangan kotoran, serta mudah dalam pengontrolan penyakit.
“Para petani kita arahkan agar membuat kandang yang letaknya jauh dari rumah agar tidak menimbulkan bau dan penyakit bagi pemilik, kemudian tempatnya kering dan tidak lembab, sirkulasi udara cukup baik karena akan mempengaruhi kesehatan hewan,” sambungnya.
Berbagai penyakit sangat rentan terhadap ternak, dan salah satunya adalah penyakit cacing. Pada umumnya cacing yang menyerang domba adalah cacing Haemonchus Sp. Cara penularan secara umum karena domba makan rumput yang diambil dari pinggir kali, selokan, atau tempat-tempat yang berair dan lembab. Itu karena telur cacing/larva atau cacing terdapat di rumput.
Tanda tanda ternak yang terkena cacing Haemonchus Sp yaitu anemia (kurang darah), tubuh kurus, kulit kasar dan bulu kusam, kehilangan nafsu makan, diare (mencret), konstipasi (sulit buang air), dan bila infeksinya berat maka ada gumpalan darah di dalam abomasumnya.
“Penyakit cacing biasanya dianggap ringan oleh peternak sehingga kurang diperhatikan, padahal dapat menimbulkan kerugian yang cukup besar tanpa disadari peternak. Oleh karena itu, selain pelaksanaan tatalaksana peternakan yang baik juga perlu diberikan obat cacing secara teratur karena tindakan pencegahan jauh lebih baik daripada mengobati,” tegasnya.
Perbaikan tatalaksana peternakan seperti ternak tidak digembalakan pada waktu musim hujan karena larva cacing sedang meninggi, pemotongan rumput sebaiknya dilakukan saat matahari meninggi karena larva cacing biasanya sudah di bagian dasar rumput, rumput sebaiknya diambil dari daerah dimana ternak tidak digembalakan (di pinggir perkebunan). Kemudian anak domba sebaiknya dipisahkan setelah masa penyapihan, domba sebaiknya tidak digembalakan pada waktu pagi/subuh atau petang hari, domba betina sebaiknya dikandangkan pada waktu beranak.