Scroll ke Atas
Artikel

Perilaku Agresive

1625
×

Perilaku Agresive

Sebarkan artikel ini

LAPORAN STUDI KASUS

Diajukan Guna Memenuhi Uji Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (UKMPPG)

Oleh : Alfat Budiarto guru SMK Islam Al-khoiriyah Petarukan dan Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru Bimbingan dan Konseling

Program Studi Pendidikan Guru Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakartata 2024

 

Deskripsi Studi Kasus

Dalam Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Islam Al-Khoiriyah Petarukan, telah ditemukan berbagai macam kasus pada peserta didik, salah satu kasus yang kami amati adalah kasus perilaku agresive.

Ada salah satu siswa yang berinisial M.H yang mempunyai kebiasaan berperilaku agresive sangat berdampak pada teman-temanya khususnya teman sekelasnya. Banyak teman-temannya yang tidak suka atas perilaku M.H tersebut, cirinya dengan menunjukan tingkah laku yang kasar bahkan sering bermain fisik bahkan sampai timbul perkelahian antar teman sekelasnya. Perilaku tersebut bisa merugikan pada pihak yang terkait bahkan pernah ada salah satu korban yang tidak menerima atas perilaku tersebut dituntut sampai melaporkan ke pihak yang berwajib (polisi).

Kasus ini apabila dibiarkan berlarut-larut kemungkinan besar akan berdampak serius pada yang bersangkutan, kaitanya akan menjadi kebiasaan yang mengarah pada tindak kriminal.

Baca Juga :  Pancasila Sebagai Jiwa Pemersatu Bangsa dalam Pilkada 2024, Menuju Kabupaten Pemalang Gemilang Bersama Herry Setiawan, S.E.

 

Analisis Situasi

Berdasarkan hasil pengamatan dan laporan dari wali kelas ataupun teman-temanya siswa yang berinisial M.H ini mempunyai kebiasaan tentang perilaku yang sering dilakukan baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan tempat tinggalnya.

Dari hasil wawancara dengan teman M.H serta penjajakan dan curah pendapat dengan M.H mengakui bahwa dirinya seorang yang mudah tersulut emosi atau tidak bisa mengendalikan diri secara perilaku yang berdampak pada hubungan pergaulan teman-temannya. M.H sendiri sebenarnya tidak nyaman dengan kepribadiannya tersebut dan ingin berubah namun kesulitan dalam merubahnya. Berdasarkan data tersebut maka dapat ditetapkan bahwa faktor penyebab melakukan perilaku Agresive tersebut adalah sebagai berikut:

a. Faktor internal

  • Ingin mencari perhatian teman
  • Keinginan mencoba sesuatu yang baru
  • Ingin ada sebuah pengakuan

b. Faktor eksternal

  • Pola asuh orang tua
  • Kurangnya pengawasan di lingkungan sekolah
  • Pergaulan diluar atau lingkungan rumah yang kurang kondusif

 

Alternatif Solusi

Apabila masalah yang dihadapi M.H tidak segera diatasi, maka kemungkinan yang dapat terjadi adalah dijauhi dan tidak disukai teman sebaya/sepermainan di lingkungan sekolahnya bahkan bisa saja ke arah kriminal. Dalam kasusnya M.H masih dapat ditolong tentu dengan solusi yang tepat, namun tentu harus ada kesadaran dalam dirinya sendiri untuk merubah perilaku agresive tersebut. Dengan pemberian layanan konseling individu dengan metode Behaviour teknik self management yang bertujuan untuk menghilangkan tingkah laku yang salah dan membentuk tingkah laku yang baru dengan melakukan salah satunya kontrak perjanjian dengan diri sendiri untuk mengubah perilaku yang sesuai di inginkan. Dengan menggunakan metode tersebut sangat memungkinkan bisa mengatasi masalah perilaku agresive yang dialaminya.

Baca Juga :  PC PMII 2023-2024 Dilantik, Bupati Ajak Sinergi untuk Membangun Kabupaten Pemalang

Evaluasi

Setelah proses konseling individu selesai, Konselor melakukan evaluasi pada saat itu juga, terutama evaluasi proses dan evaluasi hasil, dan seterusnya dilakukan pengamatan perubahan tingkah laku secara berkala melalui mengamatan kehidupan sehari-hari di lingkungan sekolah dan juga berkerja sama dengan pihak orang tua untuk memantau perilaku di lingkungan luar sekolah atau masyarakat.

Konselor memberikan bimbingan sosial secara intensif agar peserta didik mampu bersosialisasi dengan baik sehingga terhindar dari perilaku agresive. Hasil pengamatan jangka pendek M.H mulai menunjukkan perubahan perilaku. Ketika istirahat M.H berada dikelas dan berhubungan baik bersama teman-teman kelasnya. M.H tampak tidak berperilaku agresive lagi dikelas.