Scroll ke Atas
Berita Utama

Perjalanan Delapan Hari di Tanah Suci: Saksi Bisu Cinta Ahmad Luthfi pada Istri dan Putranya

471
×

Perjalanan Delapan Hari di Tanah Suci: Saksi Bisu Cinta Ahmad Luthfi pada Istri dan Putranya

Sebarkan artikel ini

Emsatunews.co.id, Makkah – Suhu udara Makkah yang dingin di bulan Januari, seakan tak mampu meredam kehangatan cinta seorang ayah pada putranya. Di tengah kesunyian malam, sekitar pukul 12.00 waktu Arab Saudi, suara kursi roda yang meluncur di lantai marmer Masjidil Haram memecah kesendirian. Mohammad Alif Daffa, putra Ahmad Luthfi yang penyandang disabilitas, tengah menjalankan rangkaian ibadah umrah. Di belakangnya, sang ayah, Ahmad Luthfi, dengan tangan kokoh mendorong kursi roda putranya, mengelilingi Ka’bah tujuh kali putaran, lantunan talbiyah mengalun syahdu di antara jemaah umrah dari berbagai penjuru dunia.

“Labbaikallahumma labbaik, labbaika la syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk. La syarika laka,” gema talbiyah dari kedua ayah dan anak ini menggema di lantai dua Masjidil Haram, tempat yang disediakan khusus untuk jemaah penyandang disabilitas. Ketenangan dan kenyamanan di lokasi ini menjadi berkah tersendiri di tengah kepadatan jemaah yang ingin mendekati Ka’bah.

Di putaran pertama, air mata Ahmad Luthfi berjatuhan. Ini adalah umrah kedua bersama Alif, namun kali ini terasa berbeda. Istri tercintanya, Nurina Mulkywati, yang telah wafat pada tahun 2019, tak lagi berada di sisinya. Namun, rasa dingin malam seakan sirna ditepis oleh kehangatan cinta dan kesyahduan ibadah. Doa-doa dipanjatkan untuk almarhumah istri, keluarga, dan warga Jawa Tengah. Setiap putaran menjadi momen penuh makna, diiringi bisikan doa yang tulus.

Baca Juga :  Bupati Pemalang Tekankan Pentingnya Peningkatan Pelayanan di RSUD Dr. M. Ashari

Saat melewati Hajar Aswad, “Bismillahi Allahu Akbar,” terucap dari bibir Ahmad Luthfi. Kelelahan seakan tak terasa. Dorongan kursi roda putranya di lantai dua Masjidil Haram, yang jaraknya lebih jauh dibandingkan area dekat Ka’bah, terasa ringan berkat kekuatan cinta dan keimanan.

Perjalanan spiritual ini berlanjut ke Sa’i, tujuh kali perjalanan antara Bukit Safa dan Marwah. Malam itu, ayah dan anak ini menjadi bagian dari lautan manusia yang khusyuk beribadah. Ibadah umrah mereka ditutup dengan tahalul, Ahmad Luthfi sendiri yang memotong sebagian rambut putranya.

Baca Juga :  Ratusan Warga Cibelok Demo, Tuntut Kadus Dipecat karena Diduga Korupsi

Bukan hanya di Masjidil Haram, Ahmad Luthfi juga menemani Alif di Raudhah, Madinah, salah satu tempat mustajab di Masjid Nabawi. Momen berdua bersama Alif di Tanah Suci menjadi waktu yang sangat berharga bagi mantan Kapolda Jateng ini. Alif, baginya, adalah amanah dari sang istri.

“Jaga Abang, jaga Abang,” kata-kata terakhir sang istri terngiang di telinga Ahmad Luthfi. Sejak saat itu, ia selalu menjadi yang terdepan dalam memenuhi kebutuhan Alif. Dari membopong Alif dari kursi roda ke mobil, mendorong kursi roda, hingga memastikan semua kebutuhannya terpenuhi. Alif sendiri, sebagai anak yang pengertian, memahami kesibukan ayahnya yang juga tengah menanti penetapan sebagai Gubernur Jawa Tengah terpilih di Pilgub 2024.

Perjalanan delapan hari di Tanah Suci menjadi saksi bisu atas cinta dan pengabdian Ahmad Luthfi pada keluarga. Kisah ini menjadi teladan bagi banyak orang, menunjukkan betapa kuatnya ikatan keluarga dan keimanan dalam menghadapi cobaan hidup. **( Joko Longkeyang ).