“Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah Bumiayu harus dapat menjadi garda depan gerakan dakwah persyarikan, sehingga implementasi tujuan persyarikatan akan memperkuat ideologi Muhammadiyah sampai massif hingga semakin kokoh sampai di tingkat ranting”.
Kyai Sutriyono, S.Ag selaku Mudir Pesantren Modern MBS Bumiayu sekaligus Tuan rumah penyelenggaraan Pengukuhan Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah Bumiayu serta Tabligh Akbar mengucapkan terima kasih kepada panitia dan semua pihak termasuk personil Kokam Bumiayu yang telah bekerja keras ikut mensukseskan 3 agenda besar tersebut dengan pengawalan dan pengamanan yang ketat.
“Selamat Datang di Pesantren Modern MBS Bumiayu. Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) yang berdiri tahun 2015 yang diawali dengan berdirinya SMP pada tahun 2015 disusul berdirinya SMA pada tahun 2020 semakin eksis. Jumlah santri sampai saat ini berjumlah 423 santri yang tersebar di Propinsi Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, DIY, Bali, NTB, Jambi, Bengkulu, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Bangka-Belitung, Maluku, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur. Mari jadikan MBS Bumiayu untuk menjadi wasilah kaderisasi ulama Qur’ani bagi warga persyarikan”, ujar Mudir Lulusan UIN Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Pekalongan.
Acara pengukuhan diakhiri dengan Tausiah dan Doa Penutup yang disampaikan oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr. KH. M. Saad Ibrahim, MA.
Dr. KH. M. Saad Ibrahim, MA menyampaikan PCM Bumiayu adalah PCM serasa PDM yang harus terus dikuatkan akarnya dengan perbagai model gerakan dakwah kekinian agar semakin mengakar sampai ke tingkat ranting.
“Pengukuhan Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah Bumiayu Brebes Jawa Tengah ini terasa seperti acara PDM karena dihadiri oleh sekitar 2 ribu warga persyarikatan, forkompincam, PDM, PDA, MWC NU, Muslimat NU, LDII dan tamu undangan lainnya”.
