Berita UtamaBrebesNasional

Ahmad Luthfi Pimpin Penanaman Jutaan Mangrove, Tegaskan ‘Mageri Segoro’ sebagai Budaya Konservasi

199
×

Ahmad Luthfi Pimpin Penanaman Jutaan Mangrove, Tegaskan ‘Mageri Segoro’ sebagai Budaya Konservasi

Sebarkan artikel ini

Emsatunews.co.id, Brebes– Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, kembali menggalakkan gerakan “Mageri Segoro” atau memagari laut. Gerakan ini bukan sekadar seremoni, melainkan sebuah komitmen nyata dalam menjaga kelestarian ekosistem pesisir. Hal itu disampaikannya saat memimpin penanaman mangrove serentak di Pantai Randusanga, Brebes, pada Kamis, 5 Juni 2025. Gerakan ini mengingatkan pada keberhasilan Ahmad Luthfi sebelumnya, ketika masih menjabat sebagai Kapolda Jateng, yang sukses mencatatkan rekor MURI dengan menanam satu juta mangrove di wilayah Jawa Tengah.

“Mageri Segoro itu bukan kebiasaan, tapi budaya kita. Dulu kita sudah masukin rekor MURI menanam satu juta mangrove. Hari ini sampai dengan Desember kita targetkan 1,5 juta mangrove,” tegas Ahmad Luthfi di hadapan ribuan peserta yang turut serta.

Advertisement

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Ahmad Luthfi didampingi oleh Wakil Gubernur Taj Yasin dan Ketua TP PKK Jawa Tengah Nawal Arafah Yasin, serta jajaran DPRD Jateng, Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma, Forkopimda Kabupaten Brebes, dan berbagai stakeholder terkait. Ahmad Luthfi tak henti-hentinya mengingatkan akan pentingnya rasa memiliki terhadap wilayah pesisir yang terancam.

“Tolong di 17 kabupaten kota, 960 kilometer pantai utara-pantai selatan hampir rerata sudah kena abrasi. Maka harus punya rasa memiliki terhadap mangrove dalam rangka menjaga ekosistem dan abrasi,” ujar Gubernur, menggarisbawahi urgensi gerakan ini.

Baca Juga :  Pemkab Pemalang Bantu Korban Dan Jaga Kondusifitas Pasca Kericuhan Pengajian di Pagundan

Menurut Ahmad Luthfi, penanaman mangrove harus dibarengi dengan perawatan berkelanjutan. Ia mendorong partisipasi aktif generasi muda dalam gerakan lingkungan ini. “Adik-adik kita didik untuk cinta lingkungan, tidak hanya tanam tapi rawat dan pelihara. Garis pantai harus kita pagari, Mageri Segoro. Bukan hanya rumah saja yang kita pagari. Jadi, pagari laut dengan cara memelihara ekosistem,” tegasnya, menanamkan filosofi Mageri Segoro secara mendalam.

Ahmad Luthfi optimistis bahwa kolaborasi lintas pihak yang terjalin dalam gerakan ini akan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir. “Kalau kita bersama memelihara, saya yakin abrasi, penurunan garis pantai, kita lakukan penyelamatan maka para nelayan akan sejahtera,” harapnya.

Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin, menambahkan bahwa kegiatan “Mageri Segoro” ini sebelumnya juga telah ia mulai di wilayah Sayung, Demak. Menurut Yasin, gerakan ini merupakan wujud nyata kecintaan terhadap lingkungan. “Alhamdulillah masyarakat berterima kasih kepada seluruh stakeholder yang sudah membantu banjir rob di Sayung,” ujarnya, mengapresiasi dukungan berbagai pihak.

Baca Juga :  Ahmad Lutfi Dampingi Presiden Prabowo Resmikan RS Jantung Tercanggih di Jawa Tengah

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jawa Tengah, Widi Hartanto, melaporkan bahwa gerakan penanaman mangrove serentak ini melibatkan 2.000 peserta dan digelar secara bersamaan di 17 kabupaten/kota, 185 desa di 54 kecamatan di seluruh wilayah pesisir Jawa Tengah.

Secara spesifik, total 200.000 batang mangrove berhasil ditanam dalam sehari di total luas area 3.000 hektare. Widi juga merinci bahwa selama periode Maret hingga Mei 2025, stakeholder terkait di Jawa Tengah telah menanam sebanyak 260.102 batang mangrove, mencakup kurang lebih 35 hektare lahan.

“Khusus di Pantai Randusanga, jumlah bibit yang ditanam mencapai 25.200 batang di lahan 4 hektare. Penanaman juga dilakukan di 13 desa lain di Brebes dengan total 26.000 batang,” kata Widi, merinci capaian di tingkat lokal.

Dengan capaian tersebut, jumlah bibit yang telah tertanam oleh seluruh stakeholder selama Maret hingga Mei 2025 telah mencapai 260.102 batang. Dengan target total penanaman hingga Desember mendatang sebanyak 1,5 juta batang mangrove di atas 150 hektare wilayah pesisir, Jawa Tengah menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga kelestarian lingkungan dan keberlanjutan hidup masyarakatnya. **( Joko Longkeyang).