Berita Utama

Banjir Rob Di Desa Mororejo, Bupati Kendal: Kabupaten Kendal Prioritas Pembangunan Tanggul Laut

109
×

Banjir Rob Di Desa Mororejo, Bupati Kendal: Kabupaten Kendal Prioritas Pembangunan Tanggul Laut

Sebarkan artikel ini

EMSATUNEWS.CO.ID, KENDAL – Banjir rob menjadi ancaman serius bagi wilayah yang berada di Pesisir Utara Pulau Jawa, termasuk wilayah Kabupaten Kendal yang memiliki garis pantai sepanjang kurang lebih 42,2 kilometer, yang membentang dari barat ke timur mulai dari Kecamatan Rowosari, Kangkung, Cepiring, Patebon, Kendal, Brangsong hingga Kaliwungu.

Salah satu wilayah yang terancam tenggelam yang disebabkan oleh banjir rob adalah Desa Mororejo, sebuah desa di pesisir utara Kecamatan Kaliwungu.

Advertisement

Banjir rob, atau banjir yang disebabkan oleh pasang air laut, terjadi karena kombinasi beberapa faktor diantaranya adalah kerusakan ekosistem pesisir seperti hilangnya hutan mangrove dan alih fungsi lahan.

Hal itu terungkap dalam dialog pada acara Bersatu Siaga (Bersih Desa Serap Aspirasi Warga) yang digelar oleh Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, Jum’at (20/6/2025), di Pelabuhan Kendal.

Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Mororejo, Jumadi, mengutarakan bahwa banjir rob menjadi masalah yang serius bagi Desa Mororejo, dimana dampak negatifnya sangat besar bagi kehidupan sehari-hari warga Desa Mororejo.

Baca Juga :  Sat Samapta Polres Brebes Giat Monitoring Vaksinasi PMK Secara Door To Door

“Tambak milik warga banyak yang sudah tenggelam karena banjir rob, sehingga para petani tambak kehilangan mata pencaharian dan akhirnya menganggur”, ungkap Jumadi.

Terkait dengan hal tersebut, Jumadi sangat mengharapkan agar Pemerintah Kabupaten Kendal bisa segera mengambil tindakan untuk mengatasi banjir rob yang terjadi di Desa Mororejo.

“Saya sangat khawatir, jika banjir rob tidak segera diatasi maka Desa Mororejo akan tenggelam dan hilang dari peta. Saya ingin pemerintah bisa membuat tanggul laut”, tandas Jumadi.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Kendal tidak mampu menangani sendiri atas permasalahan banjir rob yang terjadi di Desa Mororejo dan beberapa wilayah pesisir lainnya di Kabupaten Kendal.

“Penanganan banjir rob menjadi masalah bersama antara pemerintah kabupaten, provinsi, dan pusat. Untuk membangun tanggul laut yang efektif memerlukan anggaran yang sangat besar dan bisa mencapai puluhan triliun rupiah”, terang Bupati Kendal.

Baca Juga :  Bupati Pemalang Optimis Kentang Clekatakan Siap Saingi Dieng

Lebih lanjut, Bupati Kendal menyampaikan bahwa penanganan banjir rob di Pantai Utara Jawa sudah masuk dalam Program Strategi Nasional (PSN) dan Kabupaten Kendal menjadi salah satu yang menjadi prioritas.

“Saat ini pemerintah daerah telah melakukan beberapa upaya untuk mengatasi banjir rob, seperti dengan melakukan penanaman pohon mangrove dan pompanisasi. Kita uga telah menyampaikan hal ini ke Kementerian dan Gubernur Jawa Tengah untuk mendapatkan dukungan lebih lanjut”, jelas Bupati Kendal.

Sementara itu, terkait dengan pembangunan tanggul laut, Wakil Bupati Kendal, Benny Karnadi, mengatakan bahwa pemerintah pusat berencana akan membangun tanggul laut (Giant Sea Wall) sepanjang kurang lebih 500 km dengan anggaran mencapai sekitar Rp. 1.290 triliun hingga Rp. 1.300 triliun, dan memerlukan waktu 15-20 tahun.

“Pembangunan tanggul laut diprioritaskan bagi daerah-daerah yang paling rentan terhadap banjir rob. Artinya, titik yang paling rawan akan didahulukan untuk dibangun tanggul laut”, pungkas Benny. (*17).