Berita UtamaDaerahNasionalPemalang

Bupati Anom Gaungkan Persahabatan dengan Alam, Pemalang Jadi Garda Depan Selamatkan Pesisir Jawa Tengah!

110
×

Bupati Anom Gaungkan Persahabatan dengan Alam, Pemalang Jadi Garda Depan Selamatkan Pesisir Jawa Tengah!

Sebarkan artikel ini

Emsatunews.co.id, PEMALANG – Bupati Pemalang, Anom Widiyantoro, menegaskan komitmennya untuk “bersahabat dengan alam” melalui dukungan penuh terhadap Gerakan Selamatkan Pesisir Jawa Tengah. Program masif penanaman dan perawatan mangrove yang digagas oleh Yayasan Kelola Lingkungan Pesisir Nusantara ini dijadwalkan berlangsung dari tahun 2025 hingga 2030. Pernyataan tersebut disampaikan Anom dalam acara Launching Gerakan Selamatkan Pesisir Jawa Tengah di Pantai Kertosari, Jumat (27/6/2025), yang turut dihadiri Ketua MPR RI Ahmad Muzani dan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi.

Advertisement

“Melalui gerakan ini, kami ingin bersahabat dengan alam dan kami sudah membuat gerakan resik, hijau, dan apik ini menjadi modal kami bersama-sama masyarakat menggerakkan kepedulian terhadap lingkungan hidup,” ujar Bupati Anom, menunjukkan semangat kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Baca Juga :  Hebat, Team Lurah Berhasil Raih Juara Satu Turnamen Bola Voli Kambing Cup 2024 Desa Bodas  

Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, dalam kesempatan itu menyampaikan apresiasi mendalamnya. Ia melihat gerakan menanam dan merawat mangrove sebagai cara sederhana namun sangat efektif untuk menyelamatkan lingkungan, khususnya di wilayah pesisir. “Kepada pegiat lingkungan saya berterima kasih, karena ini bentuk kesadaran yang dilakukan oleh masyarakat untuk menyelamatkan masa depan lingkungan,” kata Ahmad Muzani.

Baca Juga :  Peringati Bulan Bung Karno, DPC PDI Perjuangan Pemalang Akan Gelar Berbagai Even

Senada dengan itu, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menekankan pentingnya keberlanjutan program ini. Ia secara tegas mengingatkan bahwa program ini bukan sekadar seremoni penanaman, melainkan fokus utama pada aspek perawatan. “Jangan hanya gagah kita menanam tapi tidak merawat,” tegas Luthfi, meminta seluruh masyarakat dan pemangku kepentingan untuk rutin memeriksa dan merawat mangrove serta cemara laut yang telah ditanam. Pengalaman sebelumnya menunjukkan banyak bibit yang gagal tumbuh atau hilang karena kurangnya perawatan.

Ardas Patra, Ketua Yayasan Kelola Lingkungan Pesisir Nusantara sekaligus penyelenggara acara, melaporkan bahwa Gerakan Selamatkan Pesisir Jawa Tengah diawali dengan penanaman 5.000 pohon mangrove di Pantai Kertosari. Gerakan ini akan diperluas secara bertahap meliputi Kabupaten Pemalang, Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, hingga Kabupaten Batang. Ardas menjelaskan, total area yang akan direstorasi mencapai 132 hektar, dengan kebutuhan bibit mangrove sekitar 500.000 batang. “Kegiatan ini akan dilakukan mulai tahun 2025 sampai tahun 2030 dalam perencanaan kami untuk mengurusi seluruh pesisir utara Jawa Tengah,” tutupnya, menunjukkan skala ambisius dari inisiatif pelestarian ini.**( Joko Longkeyang).