Berita UtamaPemalang

Heru Kundhi, Satu-satunya Wakil Rakyat yang Temui Honorer Gagal CPNS di DPRD Pemalang

22
×

Heru Kundhi, Satu-satunya Wakil Rakyat yang Temui Honorer Gagal CPNS di DPRD Pemalang

Sebarkan artikel ini

Emsatunews.co.id, Pemalang – Gedung DPRD Kabupaten Pemalang pada Rabu (17/9/2025) menjadi saksi bisu dari luapan emosi dan harapan ratusan tenaga honorer. Mereka berkumpul dalam sebuah aksi damai, menuntut kejelasan nasib setelah impian mereka untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (CPNS) atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pupus. Sekitar 500 honorer yang kontraknya habis tahun ini berkumpul, dengan sebagian dari mereka menyampaikan aspirasi.

Di tengah keramaian dan keharuan tersebut, muncul sosok yang menarik perhatian. Bukan rombongan wakil rakyat, melainkan Heru Kundhimiarso, anggota Komisi A DPRD Pemalang, yang sendirian datang menemui massa. Sikap berani dan empatinya menjadi oase bagi para honorer yang merasa diabaikan.

Advertisement
Baca Juga :  Pemkab Anggarkan Rp12 Miliar untuk Perbaikan Jalan Jenderal Sudirman Pemalang

“Saya secara pribadi, sekaligus sebagai Anggota DPRD Pemalang, akan selalu pasang badan dan menjadi garda depan untuk memperjuangkan nasib para honorer,” tegas politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga dikenal sebagai mantan aktivis pendiri Aliansi Masyarakat Pemalang Raya (AMPERA) itu.

Kundhi menekankan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pemalang tidak bisa begitu saja merumahkan para tenaga honorer. Menurutnya, mereka adalah aset yang telah lama berkontribusi pada jalannya roda pemerintahan. Ia mendorong agar Bupati Pemalang segera mengambil kebijakan bijak, termasuk opsi perpanjangan kontrak, terutama jika regulasi dari pusat menghambat mereka untuk ikut seleksi kembali.

Baca Juga :  Baribis Park Bantarkawung Suguhkan Wisata Bernuansa Pegunungan Pinus Yang Alami dan Udara Sejuk

“Mereka tetap butuh bekerja, sementara pemerintah juga masih memerlukan tenaga mereka,” ujarnya.

Aksi yang berlangsung tertib dan kondusif hingga akhir ini memberikan secercah harapan bagi para honorer. Mereka mengaku sangat terharu dan merasa lega karena masih ada wakil rakyat yang bersedia menemui dan mendengarkan keluhan mereka, meski hanya seorang diri. Sikap ini menjadi simbol bahwa perjuangan mereka tidak sepenuhnya sia-sia, dan ada pihak yang benar-benar peduli.( Joko Longkeyang ).