Berita UtamaNasional

Diskusi Publik Universitas Paramadina dan LP3ES: Peran Mahasiswa Tetap Dibutuhkan, Namun Perjuangan Harus Terarah

46
×

Diskusi Publik Universitas Paramadina dan LP3ES: Peran Mahasiswa Tetap Dibutuhkan, Namun Perjuangan Harus Terarah

Sebarkan artikel ini
Screenshot

Melalui forum diskusi ini, LP3ES bersama Paramadina berharap dapat menghadirkan ‘secercah cahaya’ yang mampu memberi arah di tengah situasi bangsa yang penuh tantangan.

“Jangan sampai anak bangsa dikorbankan hanya demi mempertahankan kepentingan sempit” tegas Fahmi.

Advertisement

Direktur Center Media dan Demokrasi LP3ES, Wijayanto, menegaskan bahwa kondisi demokrasi di Indonesia semakin menjauh dari cita-cita reformasi.

“Elite semakin jauh dari publik. Kita melihat contoh buruk di eksekutif, mulai dari wakil menteri yang merangkap jabatan hingga kabinet yang gemuk. Situasi ekonomi pun kian menekan rakyat dengan beban pajak yang tinggi, sementara di sisi lain tunjangan bagi elite politik justru dinaikkan” ujarnya.

Ia menyoroti kembali menguatnya praktik dwifungsi militer dan polisi. Ia menekankan perlunya langkah korektif untuk mengembalikan kepercayaan publik.

“Yang kita butuhkan sekarang adalah kembali pada amanah konstitusi. Semua bentuk kekerasan terhadap sipil harus diharamkan. Kepercayaan publik hanya dapat pulih jika konstitusi dijadikan pijakan utama,” tegasnya.

Sementara itu, Ahmad Khoirul Umam, Ketua Program Studi Magister Ilmu Hubungan Internasional Universitas Paramadina, melihat situasi nasional saat ini sebagai sebuah wake-up call bagi seluruh pemangku kebijakan.

“Situasi hari ini penuh ketidakpastian dan spekulasi. Namun ini menjadi pengingat penting bahwa sensitifitas elite harus dijaga. Setiap kebijakan harus mempertimbangkan aspirasi akar rumput dan dijalankan secara rasional, akuntabel, serta transparan,” jelasnya.

Umam juga menekankan pentingnya menjaga stabilitas dan kebebasan berekspresi di tengah gejolak politik.

“Kita tidak boleh memperkeruh situasi. Kebebasan berekspresi dijamin oleh konstitusi. Belajar dari pengalaman di Thailand dan Mesir, kita berharap situasi di Jakarta tidak berujung pada letupan yang memperburuk keadaan,” tambahnya.

Sementara itu, Dosen Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada, Herlambang P. Wiratraman menegaskan bahwa praktik politik saat ini telah terperosok dalam pengabaian suara publik.

Konten Promosi
Iklan Banner